Breaking News
Loading...
Thursday 20 November 2014

Tips Sukses Bisnis Properti via KPR

Kalau saya ingin membeli rumah seharga Rp 1 miliar –misal untuk investasi atau untuk hadiah bagi anak yang akan menikah - dan saya punya uangnya, mengapa saya mesti repot-repot minta kredit dari bank?

Mungkin, itu pendapat Anda yang berpikiran ‘lurus-lurus saja’, dan tidak berminat terhadap KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Membeli rumah dengan cara tunai, urusan memang lebih sederhana, Anda tidak harus menyiapkan berbagai dokumen untuk pengajuan KPR, tak perlu membayar cicilan setiap bulan, dan sebagainya. Tapi, kalau Anda mau sedikit berhitung dan berimajinasi, sebenarnya mengambil KPR akan lebih menguntungkan. Terutama jika Anda bisa memutar uang yang seharusnya untuk membayar tunai itu ke dalam investasi yang memberi return lebih tinggi dari bunga KPR.

Banyak pilihan investasi, mulai dari waralaba, saham, atau membuka bisnis sendiri. Reksadana juga bisa menjadi pilihan. Menurut perencana keuangan Safir Senduk, untuk investasi jangka pendek (1-3 tahun), bisa dipilih Reksadana Pendapatan Tetap, yang dapat memberikan return hingga 20% per tahun. Untuk jangka waktu menengah (3-10 tahun), bisa dipilih Reksadana Campuran, yang bisa memberikan return hingga 25% per tahun. Untuk jangka panjang (lebih dari 10 tahun) bisa dipilih Reksadana Saham, yang bisa memberikan return hingga 30% per tahun. Angka-angka return ini adalah angka maksimal, sehingga Anda mesti sangat selektif dalam memilih reksadana.

Sebagai alternatif, sisa uang yang Anda miliki juga bisa dipakai untuk membangun properti lain yang lebih komersil. Misalnya rumah petak, kos-kosan, atau kios-kios kecil. Keuntungan tidak bisa diharapkan dalam jangka pendek, namun lumayan besar dalam jangka panjang. Rumah petak misalnya, bisa memberi hasil sewa hingga 3 kali lipat sewa rumah hunian. Di daerah industri yang banyak tenaga kerja, rumah petak adalah investasi paling menarik, sebab para buruh lebih memilih rumah petak yang lokasinya dekat pabrik tanpa memperhatikan kualitas dan gaya bangunan. Padahal, biaya terbesar dalam membangun properti adalah untuk finishing yang lebih bersifat artistik daripada fungsional. Artinya, dengan modal lebih kecil untuk membangun rumah petak yang fungsional, Anda bisa menerima hasil sewa lebih besar.

Kunci untuk mendapatkan keuntungan adalah cara Anda memanfaatkan sisa uang karena mengambil KPR. Kalau sisa uang itu hanya disimpan di deposito, Anda akan gigit jari karena hasilnya tidak akan lebih besar daripada bunga kredit yang harus dibayar.

1. Cari informasi KPR di bank-bank penyedia KPR. Setiap bank memberikan informasi tingkat suku bunga, batas kredit yang bisa diberikan, persyaratan pengajuan KPR, hingga simulasi perhitungan cicilan. Bisa dilihat misalnya di bankniaga.com, klikbca.com, bii.co.id, btn.co.id, bankmandiri.co.id,dan sebagainya.

2. Ada bank yang memberikan bunga floating –naik turun sesuai kondisi pasar - ada juga yang memberikan bunga fixed, yang tetap sama sepanjang masa KPR. Ada pula bank yang menghitung sisa saldo hutang KPR setiap tahun (annuitas) bukan bulanan, yang membuat cicilan menjadi lebih besar.

3. Manfaatkan fitur simulasi kredit untuk menghitung besarnya total bunga serta cicilan.

4. Sebelum membeli rumah, hubungi dulu bank yang akan menjadi penyedia KPR Anda, untuk mengetahui tingkat kredit dan cicilan yang bisa Anda ambil.

5. Jika hendak membeli rumah yang tidak dikelola pengembang, pastikan Anda memperoleh persetujuan awal KPR dari bank sebelum Anda melakukan ikatan jual beli dengan pemilik rumah, agar bank bisa melakukan proses penilaian (apraisal) dan mengetahui kisaran harga rumah yang sebenarnya.

6. Ceklah perbedaan yang dibayar jika Anda mengambil KPR selama 5, 10, atau 15 tahun. Untuk mengurangi beban bunga, ambil jangka waktu tersingkat namun cicilannya masih nyaman bagi kondisi keuangan.

7. Tanyakan juga tentang kemungkinan percepatan cicilan dan biaya percepatan pelunasan KPR.

8. Jangan lupakan tawar-menawar, baik dengan bank pemberi KPR maupun pemilik rumah yang akan Anda beli.

9. Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rumah yang akan Anda beli. Anda bisa meminta bantuan orang yang ahli di masalah ini.

10. Siapkan juga dana untuk membayar biaya adminsitrasi, cek sertifikat, balik nama, apraisal, asuransi, yang bisa mencapai 5% dari besar KPR dan tidak bisa dipotongkan dari KPR yang diberikan bank.

Sumber artikel: Pesona.CO.Id

--------------------------------------oOo--------------------------------------

We are provides a reagent (chemical solution) or test kit for rapid analysis of certain materials including Formalin Test Kit, Methanil Yellow Test Kit, Borax (Boraks) Test Kit, Rhodamine B Test Kit, and many others kind of food security test kit. Our product merck is "Easy Test Kit" and we have produce and distribute this products in 2009 and there is many customers have been used our products. More info and order contact please call us at +6285310135381 or +6285779721597 or email at easy4test@gmail.com or easy4test@yahoo.com. A lot of information about Easy Test Kit Product can you read detail at Easy Test Kit Website OR Test Kit Shop and a lot of information on the use of hazardous banned additives in Indonesia can read details on THIS LINK.


Tag: info kemanan pangan, bahan tambahan berbahaya, bahan tambahan pangan, info bahan berbahaya, pangan berbahaya, formalin, boraks, methanil yellow, rhodamine b, test kit, Business Hot Information, Business Investment Guide, Business Opportunities Info, Business Tips, Entrepreneur Tips, Franchises Info, Oil Industry, Practical Management Techniques, Success Story, Tips Bisnis

0 komentar:

Post a Comment

EASY TEST KIT WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
THANKS SO MUCH FOR: Google Search Engine, GMail, Blogger.Com, Yahoo, Yahoo Mail, Wordpress, Blog Detik, IndoNetwork, Twitter, Facebook, etc.
 
Toggle Footer