Idealnya, minimal 10% dari pendapatan yang Anda miliki wajib diendapkan menjadi tabungan dan investasi. Namun apa mau dikata, teori memang tinggal menjadi teori. Karena pada kenyataannya tidak sedikit yang masih enggan untuk melakukan hal itu. Padahal, ketika Anda memulai kebiasaan ini lebih cepat, maka semakin besar pula hasil yang akan dituai.
Penyebabnya bukan saja soal keengganan saja. Melainkan ada yang masih bingung memilih mana jenis investasi tunai – seperti tabungan, deposito, atau reksa dana – yang bisa dipilih dan dijadikan sandaran untuk mengendapkan uang. Agar lebih jelas, berikut adalah penjelasan dan kekurangan dari masing-masing produk investasi tunai tersebut.
Tabungan
Anda pasti sudah tidak asing dengan produk ini. Sebab, sejak masih kanak-kanak berbagai jenis tabungan seperti Tabanas sudah diperkenalkan. Bahkan tabungan masih menjadi produk simpanan uang yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nah, selain bisa menyimpan uang tunai, kita pun bisa mendapatkan manfaat tabungan berupa bunga berdasarkan saldo rata-rata dan saldo harian. Rata-rata bunga tabungan yang saat ini diberlakukan sebesar < 3% dalam setahun.
Namun, tabungan juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu suku bunganya yang terlampau kecil membuatnya kesulitan dalam meningkatkan nilai kekayaan Anda secara signifikan, serta bila uang simpanan sedikit, maka bunga tabungan yang Anda dapatkan lebih kecil dibandingkan biaya administrasi yang dikenakan pihak bank.
Deposito
Produk deposito dapat digunakan bagi Anda yang ingin menyimpan sejumlah dana dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu atau jatuh tempo yang dimiliki oleh deposito adalah 1, 3, 6 atau 12 bulan. Selanjutnya, bila deposito dicairkan sebelum waktu jatuh tempo, maka akan dikenakan penalti.
Untuk seseorang yang baru memulai investasi dan ingin terhindari dari risiko besar, deposito bisa menjadi salah satu pilihan karena memiliki keuntungan seperti suku bunga deposito lebih tinggi daripada tabungan, yaitu bisa mencapai hingga 7,75% per tahun. Selain itu produk deposito aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta bunga deposito dapat ditransfer ke rekening yang Anda inginkan sesuai jangka waktu yang disepakati di awal pembukaan deposito (per bulan atau per tahun).
Kekurangan deposito lebih kepada imbal hasil lebih rendah dibandingkan jenis investasi lain, tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu karena harus sesuai tanggal jatuh tempo, dan jika terjadi kenaikan laju inflasi, bunga deposito yang Anda terima sebagai nasabah akan menjadi tidak berarti
Reksadana Pasar Uang
Produk investasi tunai lainnya adalah reksadana pasar uang atau money market fund. Jadi, uang yang Anda investasikan ke dalam reksadana ini nantinya akan ditanamkan pada sejumlah instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga pasar uang (SBPU) atau obligasi, dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Tidak seperti deposito yang harus menunggu waktu jatuh tempo, reksadana pasar uang terbilang lebih menguntungkan dan fleksibel dalam penarikan dana. Selain itu, dibandingkan reksadana lain, risiko reksadana pasar uang juga lebih kecil dan lebih aman bagi yang baru mulai berinvestasi reksadana, serta tidak ada biaya masuk (pembelian) dan keluar (penjualan).
Walau demikian, sisi negatifnya adalah untuk dapat menarik dana dari reksadana pasar uang Anda memerlukan waktu tiga sampai empat hari kerja sebelum dana sampai ke rekening Anda sebagai investor. (Sumber: CekAja.com; Editor: Antono Purnomo)
Sumber artikel: readersdigest.co.id
Penyebabnya bukan saja soal keengganan saja. Melainkan ada yang masih bingung memilih mana jenis investasi tunai – seperti tabungan, deposito, atau reksa dana – yang bisa dipilih dan dijadikan sandaran untuk mengendapkan uang. Agar lebih jelas, berikut adalah penjelasan dan kekurangan dari masing-masing produk investasi tunai tersebut.
Tabungan
Anda pasti sudah tidak asing dengan produk ini. Sebab, sejak masih kanak-kanak berbagai jenis tabungan seperti Tabanas sudah diperkenalkan. Bahkan tabungan masih menjadi produk simpanan uang yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nah, selain bisa menyimpan uang tunai, kita pun bisa mendapatkan manfaat tabungan berupa bunga berdasarkan saldo rata-rata dan saldo harian. Rata-rata bunga tabungan yang saat ini diberlakukan sebesar < 3% dalam setahun.
Namun, tabungan juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu suku bunganya yang terlampau kecil membuatnya kesulitan dalam meningkatkan nilai kekayaan Anda secara signifikan, serta bila uang simpanan sedikit, maka bunga tabungan yang Anda dapatkan lebih kecil dibandingkan biaya administrasi yang dikenakan pihak bank.
Deposito
Produk deposito dapat digunakan bagi Anda yang ingin menyimpan sejumlah dana dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu atau jatuh tempo yang dimiliki oleh deposito adalah 1, 3, 6 atau 12 bulan. Selanjutnya, bila deposito dicairkan sebelum waktu jatuh tempo, maka akan dikenakan penalti.
Untuk seseorang yang baru memulai investasi dan ingin terhindari dari risiko besar, deposito bisa menjadi salah satu pilihan karena memiliki keuntungan seperti suku bunga deposito lebih tinggi daripada tabungan, yaitu bisa mencapai hingga 7,75% per tahun. Selain itu produk deposito aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta bunga deposito dapat ditransfer ke rekening yang Anda inginkan sesuai jangka waktu yang disepakati di awal pembukaan deposito (per bulan atau per tahun).
Kekurangan deposito lebih kepada imbal hasil lebih rendah dibandingkan jenis investasi lain, tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu karena harus sesuai tanggal jatuh tempo, dan jika terjadi kenaikan laju inflasi, bunga deposito yang Anda terima sebagai nasabah akan menjadi tidak berarti
Reksadana Pasar Uang
Produk investasi tunai lainnya adalah reksadana pasar uang atau money market fund. Jadi, uang yang Anda investasikan ke dalam reksadana ini nantinya akan ditanamkan pada sejumlah instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga pasar uang (SBPU) atau obligasi, dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Tidak seperti deposito yang harus menunggu waktu jatuh tempo, reksadana pasar uang terbilang lebih menguntungkan dan fleksibel dalam penarikan dana. Selain itu, dibandingkan reksadana lain, risiko reksadana pasar uang juga lebih kecil dan lebih aman bagi yang baru mulai berinvestasi reksadana, serta tidak ada biaya masuk (pembelian) dan keluar (penjualan).
Walau demikian, sisi negatifnya adalah untuk dapat menarik dana dari reksadana pasar uang Anda memerlukan waktu tiga sampai empat hari kerja sebelum dana sampai ke rekening Anda sebagai investor. (Sumber: CekAja.com; Editor: Antono Purnomo)
Sumber artikel: readersdigest.co.id
--------------------------------------oOo--------------------------------------
We are provides a reagent (chemical solution) or test kit for rapid analysis of certain materials including Formalin Test Kit, Methanil Yellow Test Kit, Borax (Boraks) Test Kit, Rhodamine B Test Kit, and many others kind of food security test kit. Our product merck is "Easy Test Kit" and we have produce and distribute this products in 2009 and there is many customers have been used our products. More info and order contact please call us at +6285310135381 or +6285779721597 or email at easy4test@gmail.com or easy4test@yahoo.com. A lot of information about Easy Test Kit Product can you read detail at Easy Test Kit Website OR Test Kit Shop and a lot of information on the use of hazardous banned additives in Indonesia can read details on THIS LINK.
Tag: info kemanan pangan, bahan tambahan berbahaya, bahan tambahan pangan, info bahan berbahaya, pangan berbahaya, formalin, boraks, methanil yellow, rhodamine b, test kit, Business Hot Information, Business Investment Guide, Business Opportunities Info, Business Tips, Entrepreneur Tips, Franchises Info, Oil Industry, Practical Management Techniques, Success Story, Tips Bisnis
Tag: info kemanan pangan, bahan tambahan berbahaya, bahan tambahan pangan, info bahan berbahaya, pangan berbahaya, formalin, boraks, methanil yellow, rhodamine b, test kit, Business Hot Information, Business Investment Guide, Business Opportunities Info, Business Tips, Entrepreneur Tips, Franchises Info, Oil Industry, Practical Management Techniques, Success Story, Tips Bisnis
0 komentar:
Post a Comment